Banjir yang melanda berbagai kota di Indonesia akhir-akhir ini telah membuat kerugian di masyarakat. Air banjir merupakan sarana penularan berbagai penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri yang dapat mengganggu fungsi organ tubuh. Penyakit kulit yang banyak dikeluhkan masyarakat akibat air banjir yang kotor, diantaranya adalah dermatitis (peradangan kulit), kutu air, campak, dan cacar air. Bahkan penyakit Leptospirosis yang diakibatkan oleh air yang terkontaminasi urin tikus dapat mewabah di masyarakat karena penyakit ini masuk melalui kulit dan menyebabkan kulit mengelupas (skin rash).

Antibiotik

Antibiotik diberikan untuk penyakit yang disebabkan oleh bakteri, jamur, atau parasit. Namun, antibiotik tidak efektif untuk virus. Antibiotik bekerja dalam dua cara, yaitu membunuh bakteri dan menghentikan perkembangbiakan bakteri. Pengunaan antibiotik dapat dibagi menjadi beberapa cara, yaitu antibiotik oral (tablet, kapsul, pil, atau cairan yang diminum), antibiotik yang dioleskan di kulit (krim, lotion, atau spray), dan antibiotik yang melalui vena (infus). Pemberian antibiotik bergantung pada infeksi yang diderita. Selain itu, riwayat pengobatan pasien sebaiknya diketahui oleh dokter dan farmasis agar tidak terjadi kesalahan pengobatan. Obat-obatan golongan ini dapat diperoleh menggunakan resep dokter. Contoh antibiotik untuk penyakit kulit seperti infeksi kulit, diantaranya: gentamisin sulfat¸ neomisin sulfat¸ atau kloramfenikol.

Antifungi/Antijamur

Pada umumnya berupa cairan, krim, atau salep, tujuannya agar obat berkontak langsung dengan kulit yang teriritasi atau terinfeksi. Penggunaan obat yang dioleskan di kulit ini dapat mengurangi peradangan, gatal, kulit mengelupas, maupun luka yang mengeluarkan cairan. Contoh obat yang dapat diperoleh tanpa resep dokter diantaranya yang mengandung asam undesilinat, asam salisilat, mentol, atau klotrimazol. Digunakan untuk mengobati panu, kadas, kurap, kutu air, dan jamur kulit. Sedangkan bila terjadi infeksi jamur, obat yang diperoleh termasuk obat keras (menggunakan resep dokter), diantaranya mengandung: siklopiroksolamin, ketokonazol, dan mikonazol sitrat.

Antivirus

Sama seperti antibiotik yang membunuh bakteri, antiviral digunakan untuk penyakit kulit yang disebabkan oleh virus. Antiviral dapat diberikan secara oral, dioleskan di kulit maupun melalui pembuluh darah. Obat-obatan jenis ini dapat diperoleh dengan menggunakan resep dokter. Contoh antivirus yang dapat digunakan untuk mengobati eksim dan dermatitis, diantaranya: betametason, desoksimetason, dan hidrokosrtison asetat.

Antihistamin/Antialergi

Antihistamin digunakan untuk mengobati reaksi alergi. Obat yang tergolong antihistamin dapat diperoleh di apotek tanpa menggunakan resep. Obat ini mampu mengurangi gatal akibat alergi yang timbul. Antihistamin untuk penyakit kulit ini, umumnya tersedia dalam bentuk bedak tabur, krim, atau salep. Obat yang termasuk antihistamin antara lain mengandung difenhidramin hidroklorida atau prometazin hidroklorida. Antihistamin ini dikombinasikan dengan kalamin, kamfer, dan mentol.

Nah Pioneers, sudah tau kan obat-obat yang umum digunakan pada waktu banjir, yuk jaga kesehatan kita agar tetap sehat walaupun banjir datang. [Sekar G]


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published.