Sabun terbentuk dari berbagai rantai asam lemak. Pada tiap ujung rantai ini terdapat sebuah ion, umumnya ion natrium atau kalium. Nah, pada saat sabun bercampur dengan air, rantai asam lemak ini akan mengikat kotoran, terutama yang berminyak dan berlemak. Kemudian, ion yang terdapat pada ujung rantai asam lemak tadi akan bertugas untuk membawa ikatan asam lemak dan kotoran ini ke dalam air. Akhirnya, kotoran pun bisa diangkat dan dibawa pergi bersama dengan air.
Akan tetapi seiring dengan perkembangan teknologi, terdapat produk inovasi baru untuk membersihkan tangan. Produk ini dikenal dengan hand sanitizer. Hand sanitizer memiliki berbagai kandungan zat yang dapat membunuh mikroorganisme yang biasa disebut dengan antiseptik. Banyak masyarakat yang lebih memilih menggunakan produk instan ini karena lebih praktis dan mudah dibawa kemana-mana. Namun, apakah hand sanitizer lebih efektif daripada sabun dan air? Dan bisakah produk tersebut dijadikan pengganti sabun?
Hand sanitizer membersihkan kotoran dengan cara membuang lapisan minyak terluar pada kulit. Hal ini akan mencegah kehadiran bakteri di permukaan tangan. Akan tetapi, biasanya bakteri tersebut bukanlah jenis bakteri yang dapat membuat kita sakit. Bahkan, hand sanitizer kurang efektif untuk beberapa jenis bakteri.
Sebenarnya, hand sanitizer hanya dianjurkan untuk keadaan darurat dimana tidak ada sabun dan air. Hand sanitizer bukanlah pengganti sabun. Berbagai studi menunjukkan bahwa hand sanitizer hanya mampu mengurangi jumlah pertumbuhan bakteri, tidak mampu membunuhnya. Selain itu, produk instan ini dapat meningkatkan resistensi bakteri dan menyebabkan iritasi kulit. Oleh karena itu, sabun dan air merupakan cara terbaik untuk membersihkan tangan. [Candra]
0 Comments