Pengobatan-Tradisional-untuk-Rinitis-Alergi

Hai Pioneers, kali ini PIOGAMA ingin berbagi informasi tentang alergi. Adakah di antara Pioneers yang pernah mendengar Rinitis? Rinitis merupakan salah satu dari contoh alergi. Mari kita telusuri lebih dalam mengenai segala informasi penyakit ini.

Rinitis Alergika atau sering juga disebut Rinitis adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan bersin-bersin kronis, hidung berair, dan hidung tersumbat ketika menghirup zat yang dapat menimbulkan alergi, seperti serbuk sari dan tungau debu. Gejala terutama paling tampak pada hidung dan mata yang berair.

Rinitis terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang zat tidak berbahaya yang disebut alergen yang memasuki tubuh kita. Penyebab paling utama dari Rinitis biasanya dikarenakan terjadinya kontak antara orang yang memiliki alergi dengan protein dari tanaman, seperti serbuk sari. Oleh sebab itu, Rinitis biasanya akan timbul ketika terdapat serbuk sari di udara.

Ada 2 tipe Rinitis Alergika  yakni bentuk menahun dan musiman. Rinitis Alergika menahun, yang dapat terjadi sepanjang tahun, biasanya dipicu oleh alergen di dalam ruangan seperti bulu binatang, tungau debu, debu, jamur di kelembaban dan kadang-kadang alergi makanan. Sebaliknya, Rinitis Alergika musiman (hay fever) terjadi secara musiman dan disebabkan oleh alergen di luar ruangan seperti serbuk sari dari pepohonan dan tumbuh-tumbuhan. Dalam jangka waktu yang lama, Rinitis dapat, berkembang menjadi sinusitis dan infeksi telinga.  Selain itu, Rinitis Alergika akan menyebabkan penderita susah tidur.

Lalu, bagaimana cara mengobatinya?

Secara medis, alergi tidak lah dapat disembuhkan, tetapi dapat dikurangi dan dicegah. Penderita alergi perlu melakukan challenge test, patch testing, atau dengan mengukur kadar Imunoglobin E. Untuk itu, pada tes Rinitis Alergika ini dapat dilakukan dengan challenge test, yakni memaparkan alergen yang dicurigai untuk memancing reaksi alergi. Dengan begitu, akan dapat diketahui penyebab alergi dari si pasien. Untuk mencegah terjadinya alergi tersebut pasien sebaiknya menghindari kontak langsung dengan alergen. Challenge test tersebut memang cukup sederhana, tapi perlu diperhatikan untuk tidak melakukannya sendiri tanpa pengawasan dari dokter atau tenaga kesehatan yang lebih profesional. Hal ini untuk menghindari reaksi alergi berat pada saat percobaan. Selain itu, untuk memperkecil kemungkinan kambuhnya alergi, Pioneers harus memiliki asupan gizi dan nutrisi yang cukup. Ini tidak kalah penting karena alergi dengan cepat kambuh saat imun lemah. Imun yang lemah dapat disebabkan gizi yang tidak tercukupi. Oleh karena itu pengobatan dan manajemen  Rinitis sangatlah bergantung dari tiap individu. Beberapa pilihan obat antialergi yang sesuai dan dapat membantu diantaranya kortikosteroid, imunoterapi, dekongestan hidung, dan antihistamin.

Nah Pioneers demikianlah informasi penting mengenai Rinitis Alergika. Semoga dengan adanya informasi ini bisa membawa manfaat bagi kita semua. Salam sehat!


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published.