Masyarakat seringkali beranggapan bahwa penyakit herpes atau yang lebih dikenal dengan dompo itu bisa menyebabkan kematian. Itu terjadi jika gejala yang muncul di kulit tersebut merambat dan bertemu pada satu bagian tubuh. Adapula yang beranggapan jika tidak berhubungan seksual, maka tidak mungkin terkena herpes. Namun, benarkah herpes dapat menyebabkan kematian? Bagaimana saja cara penularannya? Dan adakah obat untuk herpes?

Herpes disebabkan oleh Virus Herpes Simpleks. Ada 2 tipe virus herpes simpleks yang sering menginfeksi yaitu HSV-Tipe I dan HSV-Tipe II. HSV-Tipe I biasanya menginfeksi daerah mulut dan wajah (Oral Herpes) sedangkan HSV-Tipe II biasanya menginfeksi daerah genital dan sekitar anus (Genital Herpes). HSV-I menyebabkan munculnya gelembung berisi cairan yang terasa nyeri pada mukosa mulut, wajah, dan sekitar mata. HSV-II atau herpes genital ditularkan melalui hubungan seksual dan menyebakan gelembung berisi cairan yang terasa nyeri pada membran mukosa alat kelamin. Infeksi pada vagina terlihat seperti bercak dengan luka.

“Meski menyerang syaraf, penyakit ini tidak menyebabkan kematian. Akan tetapi tetap saja perlu segera penanganan,” papar spesialis kulit dan kelamin RSUP Dr Kariadi, Prof dokter Kabul Rahman SpK -Suara Merdeka-. Infeksi pertama dari infeksi HSV adalah yang paling berat dan dimulai setelah masa inkubasi 4-6 hari. Gejala yang timbul meliputi nyeri, inflamasi, eritema serta diikuti dengan pembentukan gelembung-gelembung yang berisi cairan. Cairan bening tersebut selanjutnya dapat berkembang menjadi nanah, diikuti dengan pembentukan keropeng atau kerak.

Bagaimana Anda mendapatkan herpes? Melalui kontak fisik langsung dengan virus selama wabah herpes atau sebelum wabah. Virus ini dapat menyebar melalui menyentuh luka, kontak seksual, berciuman, hubungan seksual – vaginal, anal atau oral -. Selama seks oral, herpes genital dapat ditularkan ke bibir dan herpes oral dapat ditularkan ke alat kelamin. Jadi, bukan hanya hubungan seksual saja yang dapat menularkan herpes, kontak langsung dengan luka herpes yang ada di wajah juga bisa menularkannya.

Obat antivirus yang kini telah banyak dipakai ialah asiklovir, dan saat ini ada lagi 2 macam obat antivirus baru yaitu valasiklovir dan famsiklovir. Meski bisa sembuh, herpes bisa kambuh, sebab obat-obatan hanya mengusir sebagian virus. Berikut ini 3 hal yang dapat membangunkan virus herpes dari tidur panjangnya : stress, sinar matahari, dan trauma pada rongga mulut.

Nah, sudah tahu kan kalau penyakit herpes tidak menyebabkan kematian ? Namun, perlu diwaspadai pula penyebab timbulnya herpes dan kekambuhannya. Lebih baik mencegah sebelum terlambat! Healthy Yes, Herpes No! [ Mariesta ]

 

Sumber:
http://fianaanjasari.blogspot.com/2012/03/kajian-ilmiah-penyakit-kelamin-herpes.html diakses tanggal 18 Maret 2013.
http://jakagendon-syahrul.blogspot.com/2012/05/herpes.html diakses tanggal 18 Maret 2013.
http://www.suaramerdeka.com/harian/0703/15/kot14.htm diakses tanggal 18 Maret 2013.

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published.