Pioners pasti tidak asing dengan maag bukan? Dispepsia atau maag merupakan gejala penyakit pada lambung yang disebabkan oleh peradangan pada dinding atau mukosa lambung. Dispepsia dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti pola makan yang tidak teratur, sering mengonsumsi alkohol dan minuman berkafein, merokok, dan stress. Selain itu, maag juga dapat disebabkan oleh pemakaian obat antiinflamasi dan infeksi mikroorganisme. Dispepsia banyak diderita oleh masyarakat sehingga tidak jarang masyarakat yang menganggap remeh akan penyakit dispepsia. Padahal apabila dispepsia dibiarkan begitu saja dapat menyebabkan kerusakan fungsi lambung dan meningkatkan risiko terkena kanker lambung hingga menyebabkan kematian. 

Terdapat beberapa gejala dispepsia yang perlu diketahui, yaitu perut terasa penuh dan tidak nyaman, kembung pada perut bagian atas, nafsu makan berkurang, mual, mulut terasa asam atau pahit, sering bersendawa, nyeri pada ulu hati, rasa tidak nyaman atau sakit saat menelan, dan perdarahan pada saluran cerna. Gejala dispepsia yang ringan biasanya dapat membaik dengan menerapkan pola makan yang sehat, tidak merokok, menghindari konsumsi alkohol dan kafein, makan dengan porsi kecil tetapi sering, pengelolaan stress yang benar, tidak berbaring setelah makan, serta berolahraga secara teratur. Namun, apabila gejala cukup parah dan mengganggu aktivitas sehari, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter dan mengkonsumsi obat seperti antasida. 

Nah, setelah membaca artikel diatas Pioners sudah lebih tahu mengenai gejala dan cara mengatasi dispepsia, bukan? Meskipun dispepsia atau maag umum terjadi di masyarakat, namun bukan berarti dispepsia dapat disepelekan karena dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius. Oleh karena itu, yuk kenali gejala dan cara mengatasi dispepsia sebagai upaya pencegahan dispepsia menjadi semakin parah. 

Penulis: Rafida Rusdiana

Editor: Ramada Aziizan

Daftar Pustaka:

Sukarmin. (2011). Keperawatan Pada Sistem Pencernaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Saydam, Gouzali. 2011. Memahami Berbagai Penyakit (Penyakit Pernapasan dan Gangguan Pencernaan). Bandung: Alfabeta.

Amin Huda, & Hardi, K. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis Dan Nanda Nic-Noc (2nd ed). Yogyakarta: Mediaction