Fobia merupakan gangguan kecemasan atau dikenal sebagai anxiety disorder yang ditandai dengan rasa takut yang berlebihan terhadap sesuatu, dapat berupa objek maupun situasi. Pasien biasanya akan mengalami serangan panik yang diikuti gejala seperti jantung berdebar, sesak napas, sakit kepala, mual, dada terasa nyeri, hingga leher terasa tercekik. Keadaan ini akan diperburuk oleh adanya faktor resiko antara lain trauma, stres berkepanjangan, dan penyakit gangguan mental.

Benzodiazepine adalah golongan obat yang paling banyak digunakan untuk pengobatan fobia. Salah satu contoh dari obat golongan ini yaitu diazepam. Diazepam termasuk golongan obat yang penggunaanya harus dengan resep dokter. Pada umumnya obat ini digunakan secara per oral (melalui mulut) atau melalui intravena (disuntikkan). Perlu diperhatikan bahwa penggunaan obat ini secara berulang dalam dosis yang tinggi dapat menyebabkan efek candu bagi pasien. Besar kemungkinan bagi pasien untuk memiliki ketergantungan terhadap obat ini sehingga obat ini biasanya diberikan kepada pasien yang mengalami serangan fobia dan bekerja dalam jangka pendek saja (keadaan akut).

Beberapa efek samping yang mungkin muncul dalam penggunaan diazepam diantaranya pandangan kabur, pusing, tekanan darah rendah, dan gangguan pernafasan. Obat ini memiliki resiko yang tinggi bagi ibu hamil dan menyusui. Obat ini sebaiknya tidak diberikan untuk pasien dengan riwayat penyakit glaukoma, penyakit ginjal, penyakit hati, penyakit paru-paru, dan gangguan mental seperti depresi. Obat ini dapat berinteraksi dengan alkohol. Penggunaannya bersama dengan alkohol dapat meningkatkan risiko efek samping.

Nah Pioners, setelah membaca artikel ini jadi lebih tau kan informasi mengenai salah satu obat untuk menangani gangguan kecemasan seperti fobia. Namun perlu diingat, jika pioners merasa mengalami fobia atau gangguan kecemasan lainnya tetaplah berkonsultasi ke dokter untuk diberikan penanganan yang tepat, ya! Jangan asal membeli obat karena obat memang dapat menyembuhkan, namun penggunaannya yang salah hanya akan memberikan efek buruk bagi kesehatan. Salam sehat! (Siwi | Nenny)

Sumber

Griffin, C. E., Kaye, A. M., Bueno, F. R., & Kaye, A. D., 2013, Benzodiazepine pharmacology and central nervous system-mediated effects, https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3684331/, diakses pada 20 April 2021.

Anonim, 2015, Benzodiazepin, http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-4-sistem-saraf-pusat/41-hipnosis-dan-ansietas/412-ansietas/benzodiazepin#:~:text=hipnotik%20dan%20ansiolitik).-,Kontraindikasi%3A,depresi%20atau%20ansietas%20dengan%20depresi, diakses pada 20 April 2021.

Anonim, 2020, Medication for Phobias, https://cogbtherapy.com/medication-for-phobias, diakses pada 20 April 2021.

Samuel, I. C., 1995, Alcohol and Benzodiazepine Generate Anxiety, Panic, and Phobias, https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1295099/pdf/jrsocmed00073-0017.pdf, diakses pada 20 April 2021.


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published.