Hallo, Pioneers! Saat ini kita sedang menghadapi pandemi Covid-19. Oleh karena itu, kita harus memiliki imun yang kuat dengan rajin mengonsumsi makanan bergizi dan vitamin. Salah satu vitamin yang kaya manfaat bagi tubuh adalah vitamin C. Vitamin C berkhasiat sebagai antioksidan dan dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Vitamin C dapat diperoleh dari sayur dan buah-buahan seperti jeruk, lemon, strawberry, brokoli, kentang, dan cabai serta dapat pula dari suplemen makanan.  Berdasarkan The Recommended Dietary Allowance (RDA) kita dianjurkan untuk mengonsumsi 90 mg vitamin C bagi laki-laki dan 75 mg bagi perempuan setiap harinya. Akan tetapi, pada ibu hamil dan menyusui kebutuhan vitamin C dapat berbeda, oleh karena itu diperlukan pula konsultasi dengan apoteker atau dokter agar mendapatkan dosis yang sesuai. Namun, pada beberapa orang vitamin C dapat menyebabkan timbulnya masalah pada kulit seseorang loh, apa penyebabnya dan bagaimana cara mencegah serta mengatasinya? Yuk, simak dulu intermezzo kali ini!

Seseorang dapat mengalami masalah pada kulit akibat vitamin C apabila dosis yang dikonsumsi berlebihan. Asupan vitamin C harian maksimum yang direkomendasikan adalah 2.000 miligram. Apabila melebihi dosis yang direkomendasikan, maka akan menimbulkan reaksi pada kulit. Gejala yang biasa timbul antara lain gatal, ruam, kemerahan, bruntusan, bengkak, kulit melepuh, dan mengelupas. Reaksi ini juga dapat disertai demam maupun tidak. Pada kasus gejala berat penderita dapat mengalami sesak napas, pusing, mual dan muntah, jantung berdebar, dan syok.

Apabila Pioneers mengalami masalah pada kulit akibat konsumsi vitamin C seperti yang disebutkan di atas, Pioneers dapat melakukan konsultasi dengan dokter, apoteker, atau melakukan swamedikasi (pengobatan sendiri di rumah) dengan mengoleskan lotion calamine pada kulit yang gatal. Selain itu, jangan menggaruk kulit yang gatal secara berlebihan karena dapat menyebabkan iritasi. Konsumsi air putih yang cukup juga dapat mengatasi gejala yang dialami. Tentunya Pioneers juga dianjurkan untuk tidak mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C dengan kadar tinggi.

Vitamin C sangat bermanfaat untuk menjaga imun tubuh, namun juga dapat menyebabkan reaksi berupa masalah kulit pada beberapa orang atau pada dosis yang berlebihan. Oleh karena itu, Pioneers harus senantiasa mengonsumsi makanan yang seimbang dan tidak berlebihan dalam mengonsumsi vitamin C. Semoga intermezzo ini dapat bermanfaat dan jangan lupa untuk stay safe dimanapun kita berada ya, Pioneers!

Siwi/Annisa RQ/Nida

Referensi :

Anonim, 2020, Vitamin C, https://www.nhs.uk/conditions/vitamins-and-minerals/vitamin-c/, diakses pada 29 Juli 2021.

National Institute of Health, 2021, Vitamin C, https://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminC-HealthProfessional/, diakses pada 29 Juli 2021.

Zelman, M. K., 2008, The Benefit of Vitamin C, https://www.webmd.com/diet/features/the-benefits-of-vitamin-c#1, diakses pada 29 Juli 2021.


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published.