Organ reproduksi merupakan salah satu organ tubuh paling sensitif dan perlu perawatan khusus, terutama bagi wanita. Kedisiplinan dalam merawat organ kewanitaan merupakan faktor penentu kesehatan reproduksi. Kelebihan organ ini dibandingkan organ tubuh lainnya adalah kemampuan dalam membersihkan organ itu sendiri. Pada organ kewanitaan terdapat flora normal yang dapat melindungi daerah tersebut dari kuman dan kotoran. Flora normal merupakan bakteri baik yang hidup dalam tubuh manusia. Bakteri-bakteri ini membantu menyeimbangkan pH asam daerah kewanitaan.

Dengan bantuan flora normal, tidak dibutuhkan bahan khusus untuk membersihkan organ kewanitaan, cukup dengan menggunakan air bersih. Namun, jika terlanjur timbul infeksi, penggunaan bahan khusus seperti sabun pembersih kewanitaan dapat digunakan. Pemilihan sabun pembersih kewanitaan hendaknya didasarkan pada pH—tingkat keasaman—yang terkandung. Sabun yang dapat digunakan adalah sabun dengan pH kurang lebih sama dengan pH organ kewanitaan, yaitu sekitar 4,5. Pada pH tersebut, kuman tidak dapat tumbuh dan berkembang biak. Sebagian besar sabun pembersih kewanitaan mengandung ekstrak daun sirih. Ekstrak ini mengandung minyak atsiri yang berfungsi sebagai antiseptik dan antibakteri. Banyak penelitian telah dilakukan, dan terbukti bahwa kandungan minyak atsiri tersebut mampu mematikan Candida albicans, salah satu bakteri penyebab infeksi organ kewanitaan. Namun, sebaiknya sabun pembersih tersebut tidak digunakan setiap hari. Antiseptik yang terkandung dalam sabun dikhawatirkan dapat mengganggu kelangsungan hidup flora normal pada organ kewanitaan. Oleh karena itu, kesadaran untuk merawat dan membersihkan organ kewanitaan sangat diperlukan. Semoga bermanfaat. [Dini]


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published.